Peristiwa surutnya air laut sebelum datangnya tsunami membawa kondisi yang tragis. Bagaimana tidak sesuatu yang menarik perhatian justru mendekatkan orang-orang pada bahaya. Beberapa kasus kejadian tsunami menunjukkan bahwa banyaknya korban jiwa karena fenomena ini. Air laut yang surut menjadi magnet tersendiri bagi kaum awam. Tak sadar bahaya yang sangat besar sudah mengintai. Banyak ikan yang terdampar, dasar laut yang kering menjadi pemandangan yang langka untuk dilihat. Sebenarnya bagaimana menjelaskan fenomena surutnya air laut sebelum tsunami? Penjelasan di sini aku ambil dari materi kuliah Tsunami Lanjutan oleh Bapak Dr. P. J. Prih Harjadi.
Peristiwa tsunami yang diawali dengan surutnya air laut dalam bahasa ilmiah disebut Initial Withdrawal of the Ocean (IWO). Peristiwa ini ternyata tidak selalu terjadi walaupun pada daerah yang sama dengan zona sumber gempa yang sama. Peristiwa IWO tidak bisa diprediksi terjadi hanya dari magnitudo gempanya, tipe mekanisme sumbernya ataupun dari lokasi pusat gempanya. Jadi, IWO tidak harus terjadi pada semua kejadian tsunami.
Belum banyak penelitian dan penjelasan ilmiah tentang terjadinya IWO ini. Peristiwa Initial Withdrawal of the Ocean (IWO) ini dipelajari dari paper Nirupama dkk. (2006) yaitu dalam Bab 7 Buku The Indian Ocean Tsunami oleh Murty dkk. (2006). Pendapat terdekat yang dapat menjelaskan peristiwa IWO didapat dari paper kualitatif dari Cherkesov (1996) dan teori matematis dari Spielvogel (1976) yang setidaknya menyediakan penjelasan parsial (hanya sebagian).
IWO ternyata dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: bathymetry dasar laut, topografi pantai dan karakteristik gelombang tsunami itu sendiri. Spielvogel (1976) menyatakan secara teoritis bahwa dalam kondisi tertentu run-up di pantai dimulai oleh gelombang negatif (yaitu IWO) kemudiaan diikuti oleh gelombang positif. Penurunan persamaan dari Spielvogel (1976) dapat dilihat pada Bab 7 Buku The Indian Ocean Tsunami oleh Murty dkk. (2006). Kesimpulannya, persamaan terakhirnya menunjukkan bahwa eksponensial run-up di garis pantai disebabkan oleh gelombang negatif, diikuti oleh gelombang positif.
Referensi:
Nirupama, N.; Murty, T.S.; Rao, A.D.; Nistor, I. (2007). A partial explanation of the initial withdrawal of the ocean during a tsunami, in: Murty, T.S. et al. (Ed.) (2007). The Indian Ocean tsunami. pp. 73-80
Pondok Betung, 4 Agustus 2015
Sungguh luar biasa ciptaan Tuhan, simak ulasan kami tentang mengapa air laut asin dan berwarna biru
LikeLike